![]() |
Komodo, the Last Dragon of the World (photo by Yudi) |
Papan informasi di Pelabuhan Sape, Sumbawa Timur itu cukup menyita perhatian. Sebenarnya tidak ada yang istimewa kecuali table yang berisi daftar tariff penyeberangan. Tulisan Labuan Bajo-lah yang membuat mata ini terpaku. Hmm…Labuan Bajo..suatu tempat yang sangat menarik. Gerbang menuju P. Komodo, tempat berdiamnya makhluk berbentuk kadal sisa jaman purba yang bernama Komodo. (Varanus komodoensis). Tapi malam itu saya dan Hanin, teman perjalanan saya, Cuma bisa berharap dalam hati, mudah-mudahan suatu saat nanti diberi kesempatan oleh Allah untuk bisa sowan ke mbah Komodo ini (dia dah idup sejak jaman dinosaurus, kebayang kan tua nya?), karena perjalanan saya harus menuju ke arah Barat, ke Dompu, Lakey, Tambora, Satondo, P. Moyo dan berakhir di Lombok. Saya dan Hanin malam itu Cuma bisa mencatat informasi tariff kapal ferry dari Pelabuhan Sape (Sumbawa Timur) ke Labuan Bajo, yaitu Rp. 90.000/org. FYI, di papan informasi itu juga ada tariff untuk Babi, Kerbau, dan Sapi *buat yg pingin murah ongkosnya bisa nyamar jadi Babi tuh
Hari pun berlalu. Bulan Oktober berganti menjadi November. Tiba-tiba kesempatan itu datang. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata sedang mencari fotografer yang akan dikirim ke P. Komodo untuk membuat materi foto guna memperbanyak voting Komodo National Park for the New Seven Wonders of Nature in the World!. Terutama suara-suara dari luar negeri. Per Desember 2010 posisi Komodo masih berada di rangking ketujuh. Masih perlu banyak promosi lagi. KemenBudpar melalui situs www.indonesia.travel sangat aktif mempropagandakan komodo ini. kenapa dan mengapa nya nanti kita bahas yaa