Minggu, 22 Februari 2015

Rumah Pohon Jawukn, Desa Sungai Rumbia, Upau, Tabalong - Kalsel





Tempat yang disebut Rumah Pohon ini bukanlah rumah dalam artisan sebenarnya. Hanya pondokan yang dibangun pada sebuah pohon untuk tempat nongkrong. Dibuat dari bahan-bahan bambu dan potongan kayu yang mudah didapat dari sekitarnya. Istimewanya rumah pohon yang terletak di bukit Jawukn, Desa Sungai Rumbia, Kec. Upau, Kab. Tabalong ini adalah pemandangannya yang mengundang decak kagum dan bikin betah duduk berjam-jam. Arah barat terhampar hutan tropis khas Borneo yang rimbun dan jika cuaca cerah, mentari mengeluarkan keindahannya yang menakjubkan ketika turun perlahan lalu tenggelam. Entah siapa yang tidak akan terkesima melihat atraksi warna kuning keemasan bercampur merah merona dan hijaunya dedaunan pohon-pohon hutan.


Di sisi sebaliknya arah timur, hamparan hutan dan bukit yang berlapis-lapis diselimuti awan dan kabut seakan sebuah lukisan alam yang sengaja diciptakan oleh Tuhan untuk disajikan bagi penyuka pemandangan. Jika pagi tiba, embun naik perlahan membuat segelas kopi panas dalam cangkir bambu menjadi begitu nikmat disruput. 
Dan itu semua dapat dinikmati sambil bersandar dan duduk santai di rumah pohon bukit Jawukn. Tempat ini pada medio Februari 2015 mendadak menjadi destinasi favorit di Tabalong. Setiap hari libur baik siang, pagi, sore atau malam selalu ramai dikunjungi para wisatawan. Akses menuju tempat ini tidak begitu sulit. Dari Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong menempuh perjalana sekitar 45 menit ke arah timur, lalu dari Desa Wirang belok kanan ke arah Desa Kinarum yang sebelumnya sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata di Tabalong. Setelah melewati desa Kinarum ada perempatan dan beloklah ke kiri. Dari situ bersiaplah mata disuguhi pemdangan indah kiri kanan jalan. Jalannya lebar walau masih belum diaspal cukup memadai untuk dilewati oleh mobil. Begitu tiba di lokasi rumah Pohon Jawukn, parkirlah kendaraan di pinggir jalan dan cukup berjalan kaki menanjak sekitar 1-2 menit. Bahkan jika punya nyali, sepeda motor pun bisa dibawa sampai ke kaki rumah pohon. 
Rumah pohon Jawukn dibangun oleh Hari, Haris dan lima orang kawan lainnya. Para pemuda desa Sungai Rumbia dan Pangelak ini awalnya hanya berniat mencari sinyal GSM. Lalu ide kreatif muncul di benak mereka ketika melihat sebatang pohon berdiri tegak kokoh. Haris sebagai arsitek merancang bentuk dan perencanaan, Hari dan kawan-kawan menyiapkan bahan berupa kayu, bambu dan paku. Berminggu-minggu proses pembangunan karena dikerjakan ketika ada waktu luang. Akhirnya pada awal Februari 2015 kerja keras mereka selesai dan mereka bisa menikmati sinyal GSM, hamparan pemandangan indah ditemani kopi hangat.
Saat saya menulis ini di tingkat dua dari tiga tingkat Rumah Pohon Jawukn, Hari dan kawan-kawan sedang membangun sebuah lagi rumah pohon berjarak sekitar 20 meter dari tempat pertama. Ditemani musik dangdut dengan suka ria mereka mengerjakan pembangunan rumah pohon kedua. Sedangkan saya dengan suka ria juga menulis sambil sesekali menikmati pemandangan hamparan hutan disinari cahaya matahari yang mulai kuning keemasan. Sepertinya sunset sore ini akan indah karena di ujung horizon sana nampaknya cuaca begitu cerah.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nothing is Impossible if You and Me Became Us

Babak perdelapan final Liga Champion 2016-2017 antara Paris Saint Germain vs Barcelona, pada pertandingan pertama dimana PSG jadi tuan ru...