disalin dari Intisari-Online.
tulisan oleh Astri Apriyani
Suatu hari di bulan Ramadhan 2012. beberapa hari lagi akan merayakan Idul Fitri. Saya sudah mudik ke kampung istri di Bandung. Sedang menikmati hari-hari nan santai. Gak perlu bangun pagi buta lalu siap tempur mengarungi medan macet di Jakarta. Benar-benar sedang santai.
Setelah sahur dan shalat subuh saya tidur dan berniat bangun se siang mungkin. Sekitar jam 8 pagi, whatsapp saya berbunyi. Ada pesan masuk dari Atre alias Astri Apriyani, "bang, boleh nanya? Pulau apa di Indonesia yg terindah?". Dengan kondisi masih lulungu, masih loading kesadaran, saya coba untuk menjawab pertanyaan yang terlihat sederhana tapi butuh memutar otak dan ingatan serta mencocokan dengan perasaan.
Di Indonesia begitu banyak pulau yang indah. Dan bukan perkara gampang untuk memilih satu dari ratusan atau ribuan pulau indah tersebut. akhirnya saya memutuskan untuk menjawab Kepulauan Anambas. Kebetulan pada 2007 pernah sekitar sebulan keliling Anambas untuk pemetaan potensi wilayah.
Lalu Atre bertanya kembali, "kenapa memilih Anambas?". Nah, pertanyaan nya ternyata bertambah. Saya yang masih belum 100% loading perlu memutar otak lebih keras lagi. Sialan si Atre. Udah setting diri untuk bersantai, tiba-tiba dia mengajukan pertanyaan yang mesti mutar otak dan menggali ingatan.
Lalu beginilah hasilnya....
Intisari-Online.com - Tepatnya, Indonesia terdiri atas 33 provinsi. Ia termasuk dalam 20 besar negara dengan luas wilayah terbesar di dunia; dengan luas 5.193.250 km2. Ia juga disebut negara kepulauan karena memiliki ribuan pulau yang tersebar di koordinat 6° LU-11°08 LS dan 95° BT-141°45 BT. Jika Anda mencari di Wikipedia, jumlah pulau yang disebutkan ada sekitar 17.504 pulau, dengan keterangan tambahan 6.000 di antaranya tidak berpenghuni.
Lalu apa lacur yang menyebabkan dunia pariwisata Indonesia hanya dikenal dunia melalui Bali? Selama puluhan tahun, Bali memang lebih dulu terkenal karena keindahannya dibandingkan pulau lain di Indonesia. Tapi sebetulnya, Anda punya banyak pilihan yang beragam untuk berlibur. Di luar Bali tentu saja, masih banyak pulau di Indonesia yang sangat indah - mungkin melebihi keindahan Bali kini.
Untuk mendapatkan kebenaran kecil tentang keindahan pulau-pulau di Indonesia (selain Bali), saya lalu tergelitik untuk berbincang-bincang santai dengan beberapa pelancong lokal yang sudah sejak lama menyandu traveling keliling Indonesia. Dalam kesempatan yang bersamaan, para traveler dari beragam latar belakang profesi ini dengan baik hati menceritakan pilihan pulau-pulau cantiknya sendiri. Ini adalah pulau-pulau pilihan Giri Prasetyo (24), Citra Rahman (25), Yudi Febrianda (35), Lucia Nancy, Gilang Pratama (23), Kusumorini Susanto (31), dan Galih Mulya Nugraha (26).
Banda Neira
Ini adalah salah satu pulau yang termasuk dalam wilayah Kepulauan Banda, Maluku Tengah. Adanya di tenggara kota Ambon. Dahulu kala, Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli hingga pertengahan abad ke-19. Sebab, Kepulauan Banda adalah satu-satunya sumber rempah-rempah bernilai tinggi.
Jika mengunjungi Neira kini, Anda akan bisa melihat banyak bangunan tua yang masih utuh dan terawat. Sejarah gelap ada di balik bangunan-bangunan tersebut. VOC berperan mendirikan kota modern di Neira. Hanya saja, mereka merasa perlu untuk membantai penduduk Banda sebelumnya (1621). Tidak cuma untuk menguasai pulau, tapi juga rempah-rempah, terutama pala, yang ada di sana.
Giri Prasetyo merekomendasikan Banda Neira sebagai salah satu pulau yang layak dijelajahi di Indonesia. Alam di Neira sangat menenangkan. Oleh karena tertutup oleh Gunung Api, angin, ombak, dan perairan di Neira cenderung sangat tenang. Gunung Api (gunung tersebut memang namanya Api) adalah gunung berapi kecil di barat Neira.
Gunung ini terakhir meletus pada 1988. Kala itu, lava panasnya mengalir ke Laut Banda dan menghancurkan terumbu karang di sana. Namun rupanya, lava tersebut membuat pertumbuhan karang di bawah Laut Banda menjadi sangat cepat. Selang 23 tahun sejak letusan, perairan Banda telah tertutup karang sekitar 90% dengan keanekaragaman biota laut dan karang-karang yang cantik. Karena itu, perairan Banda sangat tepat untuk dicoba oleh para pencinta diving dansnorkeling.
Di luar itu, Neira memiliki tata kota yang berjalin-padu dengan bangunan-bangunan tua yang masih asli. Bangunan-bangunan bersejarah, seperti Benteng Belgica (dibangun oleh Gubernur Jendral VOC pertama, Piether Both pada 1611), Istana Mini Neira (dulu digunakan sebagai tempat tinggal sang gubernur dan konon dibangun setahun lebih awal dari Istana Negara di Jakarta; 1796), atau Benteng Nassau (dibangun pada 1607).
"Akan terasa merinding kalau jalan sendirian malam-malam di Neira. Bukan karena seram, tapi bayangan-bayangan sejarah masa lampau langsung menyambar," komentar Giri. Belum lagi, pada 1936, Neira juga menjadi pulau pengasingan dua tokoh proklamator Indonesia: Sutan Sjahrir dan Muhammad Hatta. Banyak peninggalan dan penghormatan kedua tokoh tersebut di Neira.
"Yang jelas, sekali datang ke Neira, banyak yang bisa kita dapat. Ya sejarah, kuliner, alam, dan manusianya. Semua avant garde," tutup Giri.
Kepulauan Anambas
Pantai Padang Melang, Jemaja - Anambas |
Ini adalah kawasan pulau kecil yang terletak di Laut Cina Selatan antara Malaysia timur dan barat, serta Kalimantan. Kepulauan Anambas termasuk dalam provinsi Kepulauan Riau. Terdiri atas 238 pulau, di antaranya Siantan (Tarempa), Mubur, Jemaja, dan Kiabu (Airabu), serta pantai dan pasir putih, Anambas patut masuk daftar.
Anambas sempat dinobatkan sebagai Pulau Tropis Terindah Se-Asia versi CNN.com, menduduki peringkat pertama disusul oleh Koh Cang (Thailand), Langkawi (Malaysia), Teluk Halong (Vietnam), dan Similand Islands (Thailand).
Yudi Febrianda adalah orang yang merekomendasikan Anambas. Menurut pria yang lebih dikenal dengan nama Twitter-nya @kudaliarr, Anambas memiliki pantai-pantai yang sangat indah, seperti Kusik dan Padang Melang. Ada pula air terjun 7 tingkat yang alirannya langsung mengarah ke laut. Namanya Air Terjun Temburun.
Air Terjun Temburun, di P. Siantan - Anambas |
Keindahannya pun masih sangat alami. Kawasan kepulauan ini masih sangat bersih. "Di Anambas, saya seperti ada di dimensi lain. Lautnya seperti cermin. Underwater-nya juga menggiurkan," ungkap Yudi.
Pantai Kusik, Jemaja - Anambas |
Di samping itu, masyarakat setempat sangat baik. Memang, Yudi mengakui fasilitas di Anambas masih sangat sederhana. "Tapi, itu justru kelebihannya. Membuat Anambas tetap bersahaja," ucap Yudi.
Untuk mencapai Anambas, kita membutuhkan waktu tempuh cukup lama. Jika dari Jakarta, kita harus naik pesawat ke Batam/Tanjung Pinang lanjut ke Matak. Lalu, diteruskan dari Matak ke Tarempa naik pompong (perahu motor).
Pantai Tanjung Momong, Tarempa - Anambas |
Kepulauan Banyak
Banyak terletak di Kabupaten Aceh Singkil. Seperti namanya, kawasan kepulauan ini terdiri dari banyak sekali pulau dengan jarak yang tidak berjauhan. Sangat memungkinkan untuk Anda ber-island hopping.
Kepulauan Banyak dapat dicapai dengan berbagai cara. Akses lebih dekat adalah dari Medan. Dari sana, Anda bisa naik mini bis jenis L300 sekitar 8 jam. Dilanjutkan dengan menyeberang: naik perahu cepat (boat) sekitar 3 jam atau kapal feri dengan jarak tempuh lebih lama. Perhatikan jadwal menyeberangnya. Boat setiap hari menyeberang kecuali Jumat. Sementara feri hanya beroperasi seminggu sekali atau dua kali.
Jika dari Aceh Singkil, Anda bisa memilih menyeberang dengan kapal feri dan menghabiskan waktu 4 jam. Atau, ada pula penerbangan Nusa Buana Air ke Singkil, tapi penerbangannya hanya terjadwal dua kali seminggu; Sabtu dan Senin pagi. Lumayan menghabiskan waktu untuk mencapai Banyak, tapi rasanya segalanya sepadan jika ditukar dengan keindahan yang bisa dinikmati di kumpulan pulau tersebut. Snorkeling di Pulau Tailana, tracking di Pulau Tuangku, sampai terlibat dalam patroli pengawasan penyu di pulau konservasi penyu, Pulau Bengkaru, semua bisa dicoba. Kalau beruntung, Anda bisa menjumpai beragam jenis penyu, seperti penyu hijau, penyu sisik, bahkan penyu belimbing - yang kerap disebut sebagai "nenek moyang penyu".
Menurut Citra Rahman, yang sangat berharga di Banyak adalah ketenangannya. Deburan ombak berpadu suara kibasan daun kelapa dengan sajian pemandangan pantai berpasir putih dan pulau-pulau kecil sejauh mata memandang adalah pengalaman magis yang sangat tak ternilai. "Kayak berada di dunia kita sendiri," singkat Citra.
Pulau Dodola
Letak pulau ini tepatnya ada di bagian barat Pulau Morotai, di ujung utara Pulau Halmahera. Jaraknya sekitar 5 mil dari Daruba, ibukota Morotai Selatan, Maluku Utara.
Dodola termasuk salah satu pulau terluar Indonesia, karena letaknya tepat di bibir Pasifik. Karena itu juga, ia memiliki sebutan "Mutiara di Bibir Pasifik". Dodola terdiri atas dua pulau, yaitu Dodola Besar dan Dodola Kecil. Di sini uniknya Dodola. Jika sedang pasang, kedua Dodola ini terpisahkan oleh laut dengan jarak sekitar 500 meter. Namun, jika air laut sedang surut, muncul jembatan pasir putih di antara kedua pulau tersebut, menjadikan pulau ini seolah menyatu. Peristiwa "penyatuan" ini berlangsung cukup lama. Anda akan bisa menyaksikannya jika sampai di Dodola sekitar pukul 10.30-19.00 WIT setiap hari.
Pulau ini memiliki pasir yang sangat putih dan halus di kawasan pantainya. Airnya berwarna biru kehijauan yang jernih, dengan ombak yang mendesir pelan. Dodola juga jauh dari pemukiman penduduk. Selain itu, pulau ini sangat menjanjikan ketenangan dan kesunyian yang nyaman.
Gilang Pratama adalah pria asli Lombok yang merekomendasikan Dodola. "Dodola masih alami. Jarang ada orang di sana. Cocok untuk mencari ketenangan, termasuk menjelajah pulau-pulau terluar Indonesia," komentar Gilang.
Untuk sampai ke Dodola, tidak sulit. Jika dari Pulau Jawa, Anda terlebih dahulu harus mampir ke Ternate, baru lanjut terbang ke Morotai. Dari Morotai, silakan sewa perahu: speedboat atau perahu nelayan untuk mencapai Dodola (juga, pulau-pulau lain di kawasan Morotai).
Sempatkanlah ke Dodola. Konon, Anda belum ke Morotai, jika tidak mampir ke Dodola. Menikmati Dodola sambil mencamil pisang goreng dengan sambal dabu-dabu, wah, sungguh melambungkan angan-angan!
Raja Ampat
Ah, tujuan ini sudah diduga bakal masuk dalam daftar. Ya, Raja Ampat belakangan ini naik daun. Bukan hanya karena promosi yang gila-gilaan, tetapi memang kenyataannya kawasan ini cantik luar biasa.
Raja Ampat adalah sebuah kabupaten yang memiliki 610 pulau - hanya 35 pulau yang berpenghuni - di Papua Barat. Beribukota di Waisai, Raja Ampat memiliki empat pulau besar, yaitu Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo. Luas wilayah kabupaten ini sekitar 46.000 km2, dengan komposisi 6.000 km2 daratan dan 40.000 km2 lautan. Dengan mayoritas lautan wajar jika daerah ini dianugerahi keindahan kehidupan bawah air yang sangat menakjubkan.
Di perairannya, Raja Ampat digadang-gadang memiliki jenis terumbu karang terlengkap di dunia. Dari 537 jenis terumbu karang di dunia, sekitar 75%-nya ada di Raja Ampat. Selain itu, ada pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang. Gila!
Kusumorini Susanto dengan yakin menyebutkan Raja Ampat sebagai salah satu rekomendasinya. Menurut perempuan yang akrab dipanggil Riri ini, Raja Ampat memiliki tipe laut yang berair sangat jernih, nyaris serupa cermin. Pulau-pulau berpasir putihnya sangat banyak. Pulau-pulau berbatu karang pun bertebaran. Atau, gua-gua yang belum dieksplorasi.
Di sana, sangat besar kemungkinan Anda akan disambut kuskus di pulau mana pun, melihat burung-burung endemik berkeliaran bebas, menjelang senja disambut pelangi, melihat lumba-lumba dari kejauhan, hingga melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana burung-burung menangkap ikan-ikan yang berlompatan di laut.
"Mau diving di mana pun pasti bagus," seru Riri. Mantaray, wobbegong, tuna, giant trevaliies, snapper,hingga barracuda akan menemani Anda di perairan Raja Ampat.
Jika dari Jakarta, Anda bisa langsung terbang dengan rute Jakarta-Sorong. Beberapa maskapai bertarif terjangkau sudah menyediakan rute ini. Sebut saja Batavia Air, Wings Air, atau Express Air. Butuh waktu hingga 7 jam dalam perjalanan ini, karena Anda mestilah transit di Makassar, sampai akhirnya tiba di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong.
Setiba di Sorong, Anda tinggal pilih, hendak menginap di Sorong yang banyak menyediakan hotel bintang dua dan tiga, Waisai yang menyediakan resor terjangkau dengan fasilitas cukup lengkap, atau di Mansuar, Kri, dan Birie yang terdapat resor eksklusif, dengan fasilitas sangat nyaman serta harga yang cukup mahal.
Belitong
Ya, ini negerinya Laskar Pelangi. Tidak dipungkiri, berkat Andrea Hirata dan novelnya yang berjudulLaskar Pelangi, sontak Belitong menjadi serupa rock star. Namanya disebut-sebut setiap hari. Ia pun langsung menjadi salah satu itinerary wajib-kunjung para pejalan.
Disebut oleh masyarakat asli dengan Belitong, kawasan ini adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra. Belitong terbagi menjadi 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Belitong beribukota di Tanjung Pandan dan Belitong Timur beribukota Manggar.
Luas keseluruhan Belitong adalah 4.800 km2. Batas-batas wilayahnya adalah Laut Cina Selatan di Barat, Selat Karimata di Timur, Laut Jawa di Selatan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Selat Gaspar.
Galih Mulya Nugraha tertarik untuk memasukkan Belitong dalam daftar pulau tercantik Indonesia. Ia melihat bahwa Belitong unik dengan ciri khas geologinya. "Gugusan batu granit itu cuma ada di pulau-pulau sepanjang Selat Gaspar sampai Natuna dan Teluk Thailand lho," kata Galih semangat. Memang, pantai-pantai di Belitong terkenal dengan pantai berbatu besar di tepiannya, dengan air laut yang jernih dan kebiruan.
Selain alamnya, ada dua hal yang paling terkenal dari Belitong; lada putih dan timah putih. Mungkin kini menjadi tiga jika ditambahkan Laskar Pelangi. Penduduknya kebanyakan berasal dari suku Melayu (tuturan dialek Belitong) dan keturunan Tionghoa Hokkien serta Hakka.
Dari dulu, masyarakat Belitong sudah akrab dengan laut. Sebagian besar penduduknya toh tinggal di kawasan pesisir, dan menjadikan nelayan sebagai profesi utama.
Untuk bisa mencapai Belitong rasanya tidak terlalu sulit. Jika dari Jakarta, Anda tinggal naik pesawat ke Bangka, lalu lanjut dengan perahu cepat ke Belitong sekitar 5 jam perjalanan via Selat Gaspar.
HAHAHHAHA...baru liat ada postingan iniiii! ternyata dia baru bangun pas diinterpiu. Maapiinnnnn...
BalasHapusHahahhaa...